Empat hari yg lalu tepatnya sebelum aku duduk didepan komputer untuk memposting tulisan/catatan ini aku pergi bersepedah seorang diri dari Cikampek ke Jatiluhur Purwakarta. ya...suatu perjalanan yg lumayan
jauh bila hanya menggunakan sepedah. Jarak dari Cikampek ke Jatiluhur memang lumayan cukup jauh sekitar ± 30 km.
Pagi2 sekali sebelum matahari pagi terbangun dari tidurnya aku langsung goes sepedaku yang terbilang udah ketinggalan jaman untuk saat ini. Tapi itu bukan suatu masalah, bagiku dia merupakan sahabat yg selalu menemaniku dikala jenuh/bosan menghampiri. Beberapa makanan pun aku masukkan dalam tas, lumayan buat bekal di perjalanan. Perjalanan dari Cikampek ke Jatiluhur dapat di tempuh lewat Cibungur dengan waktu tempuh ± 2 jam. Semakin siang matahari terasa panas sekali meresap kedalam kulit. Keringatpun bercucuran membasahi baju yang aku pakai. Perjalanan masih sangat jauh, kakiku pun terus berputar mengayuh pedal agar sepedah terus berjalan hingga tiba ditujuan. Tak seperti hari2 biasanya pagi itu tak seorang pun aku berjumpa dengan para pengayuh pedal lainnya. Maklum hari itu memang hari saatnya orang2 pada sibuk bekerja
. biasanya bila di hari minggu atau hari libur aku selalu berjumpa dengan satu atau beberapa goeser lainnya. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang akhirnya aku sampai juga di waduk Jatiluhur. "Bruk...bruk...bruk...bruk" kurang lebih seperti itu bunyinya perutku saat itu, maklum perutku jadi terasa lapar sekali setelah beberapa jam mengayuh sepeda. Bekal yang dibawa dari rumah segera aku keluarkan untuk mengisi perutku yang udah lapar sambil menikmati indahnya pemandangan disekitar waduk Jatiluhur. Bersepeda merupakan salah satu hobiku, di sela waktu luang atau libur aku selalu mengisinya dengan bersepeda baik sendirian ataupun terkadang dengan beberapa rekanku yg memiliki hobi yg sama.
Sekilas tentang Waduk JatiluhurWaduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta (±9 km dari pusat Kota Purwakarta). Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 milyar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia.Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh PT. PLN (Persero).Selain dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Menurut Wikipedia, selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya.Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar.Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lainnya.Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.
Foto waduk Jatiluhur Purawakarta (Copyright Wikipedia)